I Got A Cheat Ability In A Different World Vol 9 : Chapter 4 - Part 3
I Got A Cheat Ability In A Different World, And Become Extraordinary Even In The Real World Light Novel Bahasa Indonesia Volume 9 : Chapter 4 - Part 3 |
||
---|---|---|
Sang Raksasa Agung |
||
(Begitu ya. Kurasa itu berarti kau adalah lawanku.)
(…..)
Di sisi lain, Usagi sedang menghadapi salah satu alien Dragonia lainnya. Si alien Dragonia itu tidak memiliki senjata apa pun, namun hanya mengenakan sepasang gauntlets dan pelindung kaki.
(Dari kelihatannya, sepertinya kau bertarung dengan pertarungan tangan kosong…)
(…Sungguh binatang kecil yang aneh. Tapi karena kau ada di sini, aku tidak akan menunjukkan belas kasihan padamu.)
Usagi tertawa geli pada si Dragonia, yang mempersiapkan dirinya sambil mengatakan itu.
(Kukuku... Sudah lama sekali aku tidak diperlakukan sebagai binatang kecil. Jangan khawatir. Tidak perlu belas kasihan atau ragu-ragu. Lagipula kau akan kalah dariku di sini.)
(Hmph… Apa menurutmu Komandan Unit Pertama ini, Dran, akan dikalahkan oleh hewan kecil sepertimu? Sungguh lelucon yang lucu…!)
Dalam sekejap, alien Dragonia, yang menyebut dirinya Dran, mulai menyerang Usagi menendang tubuh kecilnya tanpa ampun.
Tapi...
(!?)
(Sudah kubilang, bukan? Tidak perlu belas kasihan atau ragu-ragu.)
Usagi membalas tendangan Dran dengan tendangan yang sama, dengan mudah mengimbangi serangan.
Dran dengan cepat menjauhkan diri dan tersenyum ganas.
(Fufu... Kau begitu sombong untuk hewan kecil. Apakah kau pikir dirimu berada di sisi pemburu dengan kekuatan setingkat itu?)
(…..)
(Aku tidak tahu di mana kau mendapatkan kekuatan semacam itu, tapi… Jangan kepedean…!)
Dran membungkus tubuhnya dengan semacam semangat juang, dan dia menyerang Usagi dengan kecepatan yang tak tertandingi dengan serangan pertama. Dia kemudian menundukkan tubuhnya begitu saja dan melepaskan tinju kuat yang menghantam Usagi.
(Nnngghh!)
Meskipun itu hanya serangan tinju, beberapa gelombang kejut yang dilepaskan dengan mudah menghancurkan tidak hanya tentara kloning Dragonia di sekitarnya tetapi juga asteroid yang mengambang di luar angkasa.
Tetapi bahkan dalam menghadapi serangan seperti itu, Usagi tidak terburu-buru untuk menghindarinya dan palah menginjakkan kakinya tepat di atas tinju Dran yang terentang.
(Apa?)
(Jadi gonggonganmu itu hanya sampai sejauh itu, ya?)
(…Dasar keparat!)
(Oh?)
Melawan Usagi, yang berdiri di atas tinjunya, gauntlet Dran berubah seketika, dan tiba-tiba sebuah meriam energi ditembakkan darinya.
Namun, Usagi tidak bingung dengan serangan seperti itu dan melompat untuk menghindari tembakan dengan sikap santai.
(Ada apa? Apakah peralatan itu hanya untuk hiasan?)
(Jangan pernah meremehkanku!)
Atas provokasi Usagi, Dran mengerahkan berbagai senjata. Selain meriam energi, gauntlet Dran dilengkapi dengan perisai energi untuk menutupi aspek pertahanan.
Selanjutnya, pelindung kakinya dilengkapi dengan mekanisme jet, dan jari kakinya juga dilengkapi dengan meriam energi, seperti gauntletsnya.
Memanfaatkan sepenuhnya persenjataan ini, Dran melepaskan serangkaian serangan kuat, tetapi Usagi dengan mudah menghindari semuanya.
Selain itu, sambil menghindari serangan Dran, Usagi menganalisis karakteristik alien Dragonia dari serangannya.
(Fumu… Aku belum pernah menemukan senjata seperti itu sebelumnya, tapi sepertinya kekuatan tempur bawaanmu tidak setinggi itu.)
(Apa! Apa yang coba kau katakan?)
(Aku mengatakan bahwa meski senjatamu mencolok, kemampuanmu tidak seberapa. Itu sebabnya... salah satu sekutumu telah dikalahkan.)
(Apa… Drad?)
Menanggapi kata-kata Usagi, Dran segera mengalihkan perhatiannya ke Drad, yang sedang melawan Iris.
Pada saat itu, dia melihat Drad dibelah oleh Iris.
Lalu…
(──Berani-beraninya kau membuang muka begitu saja?)
(!?)
Usagi tidak melewatkan momen ketika Dran mengalihkan pandangan darinya dan langsung terjun menyerang ke dadanya, memanfaatkan tubuh kecilnya untuk memberikan tendangan tajam ke tubuh lawannya.
([Kicking Flash])
(Gaaahh!?)
Dran terpental oleh tendangannya sebelum dia bisa melindungi dirinya. Usagi bahkan tidak memberinya waktu untuk mendapatkan kembali sikap siaganya, dan dalam sekejap, dia pergi ke belakang Dran dan menendangnya dari belakang.
([Heaven Leg])
(Guaah!?)
Di ruang angkasa, di mana tidak ada tanah sejak awal, sulit untuk bertahan kecuali seseorang menggunakan teknologi sihir atau sains untuk menyesuaikan sikap siaganya.
Jadi, Dran dibuat melesat ke atas tanpa bisa menyeimbangkan dirinya sendiri. Dia berhasil menyesuaikan sikap siaganya dan melihat sekeliling dengan panik, mencoba menemukan Usagi.
(Dimana dia!? Di mana──)
(──Di sini.)
(Gueeeeee!)
Sebelum dia menyadarinya, Usagi telah bergerak di atas kepala Dran dan menendang kepalanya.
Dran terus jatuh dengan kecepatan yang luar biasa.
(Tidak mungkin... Ini tidak mungkin terjadi...! Senjataku, penuh dengan teknologi Dragonia...! Kenapa tidak berhasil? Bagaimana bisa serangan hewan kecil belaka…!)
(──[Star Drop])
Selain membuat pijakan dengan sihir, Usagi juga menggunakan sihir yang dia pelajari dari Yuuya untuk menutupi kakinya dengan kekuatan sihir. Dia mendekati Dran yang jatuh, berputar seperti roda, dan menyerangnya dengan heel drop yang kuat.
Itu adalah serangan terbaik yang bisa diberikan Usagi saat ini, dan itu mengirimkan gelombang kejut ke sekelilingnya, menerbangkan pesawat luar angkasa yang telah menunggu di dekatnya.
Usagi menatap Dran, yang menghilang seperti Drad, dan mendengus.
(Hmph. Apa yang salah dengan menjadi binatang kecil? Kau kalah dari keberadaan sepertiku. Itu saja.)
Setelah memunggungi Dran yang menghilang, Usagi menuju ke tempat Yuuya..
***
(Apa itu? Apakah orang-orang dari planet terpencil itu sangat kekurangan kekuatan sehingga mereka perlu menggunakan hewan peliharaan mereka? Huh?)
“Grrrrr…”
“Fugo.”
“Pi.”
Night dan yang lainnya juga menghadapi salah satu komandan alien Dragonia.
(Orang-orang lain berurusan dengan beberapa orang yang menarik, dan aku berurusan dengan hewan peliharaan bodoh. Eh?)
Si Dracul sang komandan unit keempat-lah yang mengatakan ini.
Dracul mengenakan armor yang lebih tebal dari komandan lainnya dan memiliki kapak besar di tangannya. Terlebih lagi, armornya dilengkapi dengan berbagai meriam energi dan perisai, membuatnya menjadi pemain bertahan paling kuat di antara para Dragonia.
Kali ini, tidak hanya Night tetapi juga Akatsuki bergabung dalam pertarungan melawan lawan seperti itu.
Dracul menatap Night dan yang lainnya dan mendengus kesal, tetapi ketika dia menarik perhatian Ciel, ia pun teringat sesuatu.
(Huh? Aku ingat melihat burung itu dalam laporan Drade… Aku percaya itu memiliki semacam kekuatan yang tidak diketahui? Jika aku menangkap burung ini, aku bisa menyombongkan diri ke Drade karena membiarkannya terlepas, dan aku bahkan mungkin mendapatkan hadiah dari Yang Mulia… Kukuku. Kupikir itu akan membosankan, tapi ternyata menarik juga.)
“Pii…”
“Grrrr… Woof.”
Melihat rasa frustrasi Ciel saat mengingat bahwa dia hampir dibawa pergi oleh Drade, Night menjadi marah dan, pada saat yang sama, melepaskan sihir.
Namun, Dracul bahkan tidak mengubah ekspresinya ketika dia melihat sihir itu dan hanya melambaikan tangannya dengan sembarangan untuk membuat sihir itu menghilang.
“Oh! Jadi kau juga bisa menggunakan sihir meskipun kau adalah binatang? Aku jadi semakin menyukainya!”
“Woof!”
Meskipun ukurannya besar, Dracul menyerang Night dengan gerakan yang lincah. Dia mengangkat kapak di tangannya dan mengayunkannya ke bawah tepat ke Night.
(Oy, aku akan menghancurkanmu!)
“Woof!”
Night buru-buru melompat dari tempat itu, tetapi Dracul sudah menunggu di depannya dan mengayunkan kapaknya lagi.
(Kau pikir dirimu bisa melarikan diri dariku, dasar binatang kecil?)
“Kyaan!?”
“Pi? Piiiiii!”
Saat Night terpental, Ciel menyalakan api kemarahan dan menyerang langsung ke Dracul.
Kemudian mata Dracul melebar karena serangan itu.
(Uooh! Apakah ini kekuatan tak dikenal yang dibicarakan Drade?)
“Piiiii!”
Api biru memperkuat serangan Ciel, yang bahkan bisa membuat Avis terpental. Tapi Dracul, yang sudah tahu bagaimana menghadapi Ciel, tersenyum mengejek.
(Hah! Hewan itu bodoh, bukan? Apakah kau berpikir bahwa aku tidak memiliki tindakan balasan untukmu?)
“Pii?”
Ketika Dracul meletakkan tangannya di pelindung dadanya, bagian itu terbang menjadi enam bagian dan meluas untuk mengelilingi Ciel. Setiap bagian yang dibangun seperti sangkar melepaskan energi dan menghasilkan tarikan gravitasi yang kuat di pusatnya.
Pada saat itu, Ciel yang sedang menuju Dracul ditarik ke tengah kandang dan tidak bisa bergerak dari titik itu.
“Pii! Piiiiii!”
“Fugo! Buhi, buhi!”
Akatsuki buru-buru mencoba membantunya, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena dia tidak memiliki kekuatan bertarung.
(Gyaahahaha! Inilah yang terjadi jika kau melawanku seperti itu, dasar brengsek!)
“Buhi! Buhi!”
Dracul mendekat dengan gaya berjalan santai.
Bahkan di hadapan Dracul seperti itu, Akatsuki masih berusaha keras untuk membuat Ciel melarikan diri.
“Pii! Pii!”
“Fugo! Buhi!”
Ciel meminta Akatsuki untuk melarikan diri sendirian, tetapi Akatsuki menggelengkan kepalanya pada kata-kata Ciel dan terus menyerang kandang dengan putus asa.
(Hei, hei. Kroco sepertimu tidak akan pernah bisa memecahkan kandangku, tahu?)
“Buhi!”
Seolah melakukan upaya terakhir, Akatsuki mengancam Dracul, dan Dracul tersenyum jahat.
(Kuh… Gyaahahahaha! Apakah kau ingin melawanku? Kau hanyalah babi!)
Dia tertawa sejenak tetapi kemudian dengan cepat menghentikannya.
(Hah... Sangat menyebalkan. Sudah cukup, aku akan membunuhmu saja.)
“!?”
(Ketahuilah tempatmu, dasar bajingan kecil yang menyebalkan!)
Dracul, dengan tatapan tajam, perlahan mengulurkan tangan untuk menghancurkan Akatsuki terlebih dahulu.
(Jangan khawatir. Rasa sakitnya hanya akan berlangsung sesaat. Di sini, kau──)
“──Wooooooooffff!”
Tiba-tiba, raungan yang luar biasa bergema di luar angkasa.
Raungan menghancurkan pesawat ruang angkasa di sekitarnya dan menghancurkan sejumlah besar tentara klon.
(Gaaaahh? Apa-apaan itu?)
Dracul dengan cepat menutup telinganya dan melihat sekeliling. Pada saat itu, ia menerima benturan yang luar biasa dan terpental jauh, menghancurkan asteroid dari benturannya.
(Guhoaaaaaa!?)
Setelah menghancurkan ratusan asteroid, Dracul akhirnya berhasil menyesuaikan sikap siaganya dan memuntahkan banyak darah biru dari mulutnya; dia mati-matian mencari keberadaan yang telah menyerangnya.
(A-apa yang terjadi?)
“──Woof.”
(Eh──)
Sebuah bayangan diam-diam mendarat di belakang Dracul.
Ketika Dracul buru-buru mengalihkan perhatiannya ke bayangan, dia melihat bahwa [Night] besar berdiri di sana.
(H-huh? Ada apa… ada apa denganmu…?)
Bulu hitam legam itu mengingatkan pada langit malam. Dan dengan mata merah yang tajam, martabat yang terpancar dari tubuh besar tidak ada duanya, bahkan jika dibandingkan dengan Genesis Dragon.
Akatsuki dan Ciel sangat menyadari serigala seperti itu.
“B-buhi.”
“P-piii!”
Itu adalah Night, yang telah terpental karena Dracul. Untuk pertama kalinya, Night, yang sebelumnya hanya anak anjing, muncul sebagai sosok yang begitu besar dan menakjubkan.
Ini adalah efek dari skill yang Night tidak pernah bisa digunakan sebelumnya, [Night God Wolf’s Divine Authority].
Dia belum pernah bisa menggunakan skill ini sebelumnya karena dia terlalu muda, dan syarat untuk mengaktifkan skill tidak terpenuhi.
Namun, perasaan tidak berdaya itulah yang dia rasakan dalam pertempuran dengan Drade tempo hari dan mengalaminya lagi dalam pertempuran dengan Dracul ini. Selain itu, fakta bahwa Akatsuki berusaha mati-matian untuk membantu Ciel membuatnya semakin marah pada dirinya sendiri karena begitu tidak berdaya.
Dan pemicu yang paling penting adalah nama dari skill Night… [Yoru]. [T/n: Nama skillnya adalah Yoru, yang berarti Malam(night) juga.]
Sementara di dunia lain dan di Bumi, [Yoru] memiliki batasan waktu, tetapi di luar angkasa itu sendiri, tidak ada sinar matahari, dan karena itu adalah [Yoru] dan kekuatan untuk melepaskan skill ini disimpan di tubuh Night tanpa sepengetahuannya.
Dengan semua kondisi ini, Night dapat mengaktifkan skill yang seharusnya belum bisa dia gunakan dan mengubah dirinya menjadi Black Fenrir yang luar biasa dengan kekuatan bertarung yang menyaingi Ouma.
Night, yang dengan tenang menatap Dracul, mengalihkan pandangannya ke Ciel dan menyalak ringan lagi.
“Woof.”
“Pi? Pi!”
“Apa?”
Hanya dengan itu, kandang yang menahan Ciel hancur, dan Ciel bisa terbebas lagi.
Namun, Dracul, yang untuk sementara dihilangkan dari kesadaran Night karena tatapannya pada Ciel, segera mengambil kapaknya dan menyerang Night, memanfaatkan kesempatan sesaat itu.
(Dasar idiot! Kau membelakangiku!)
“Pi?”
“Buhi!”
Ciel dan Akatsuki bergegas untuk menghentikan Dracul, yang hendak melancarkan serangan dengan kekuatan luar biasa ke Night, tetapi mereka tidak dapat melakukannya tepat waktu.
(Bodooooh! Matiiii kaaau!)
Itu adalah serangan kejam oleh Dracul dengan sekuat tenaga.
Tetapi…
“…Woof.”
(A…apa?)
Ternyata palah kapak Dracul lah yang dilenyapkan.
Dracul melihat dengan cemas saat kapaknya menghilang dari tangannya. Dia dengan cepat sadar dan menembakkan meriam energi yang dipasang pada armor seluruh tubuhnya dari jarak dekat.
(A-apa yang kau lakukan, bajingan!)
Namun, serangan Dracul yang terlalu liar dengan mudah dihancurkan.
“Woof!”
Night pun menggonggong lagi.
Faktanya, seluruh armor tubuh Dracul hancur dalam sekejap, dan bahkan tulang-tulang di tubuhnya hancur saat dia terbang di angkasa tak berdaya..
(Aaghh… Gaaaahh…!?)
Dracul sudah tidak bisa bergerak, apalagi menyesuaikan sikap siaganya di udara. Seolah ingin menghancurkannya, Night mengangkat lengannya──.
“Woof!”
(Hyii. Tu-tunggu───)
Ketika Night mengayunkan lengannya ke bawah, tentara kloning dan pesawat luar angkasa di sekitarnya, termasuk Dracul, menghilang menjadi debu.
Night, yang diam-diam menyaksikan pemandangan itu, tiba-tiba mulai mengerang kesakitan.
“Uoo… Grrr…”
“Pi! Pii!”
“Fugo! Buhi!”
Ciel dan Akatsuki buru-buru bergegas dan mencoba menyelamatkan Night dengan menggunakan skill masing-masing. Namun, alih-alih pulih, Night semakin menderita dan akhirnya melolong keras.
“Awwoooooooo!”
Dan kemudian, saat Night merosot, tubuhnya mulai bersinar. Setelah beberapa saat, cahaya mereda, dan Night muda yang biasa terbaring di sana.
“Pii!”
“Buhi!”
Saat Ciel dan Akatsuki menggunakan skill mereka dengan sekuat tenaga, Night meraung sedikit dan dengan tenang membuka matanya.
“W… woof?”
“Pi! Pii!”
“Fugo!”
“Woof?”
Ciel dan Akatsuki segera memeluk Night, tetapi Night memiringkan kepalanya, sepertinya tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Ketika Night kembali ke keadaan normalnya, dia tidak ingat saat dia menjadi Black Fenrir.
Meskipun bagus bahwa dia sudah bangun, dia masih kelelahan, jadi Night dan yang lainnya menatap Yuuya dengan cemas dan berdoa untuk keselamatannya.
TL: Sui-Chan EDITOR: Drago Isekai | ||
<<-PREV | TOC | NEXT->> |