Widget HTML #1

Lazy Dungeon Master Light Novel Bahasa Indonesia Vol 17 : Chapter 1 - Part 1

Lazy Dungeon Master Light Novel Bahasa Indonesia Volume 17 : Chapter 1 - Part 1

Font Size : | |

Beberapa bulan berlalu sejak Kerajaan Suci kurang lebih telah jatuh di bawah kendaliku.

Kami mendapat pesan dari Haku. Sepertinya dia akhirnya selesai menghancurkan Dungeon Core bernomor 10. Mikan juga telah mengirim pesan bangga yang mengatakan dia juga sudah selesai, dan ternyata dia mendapat bayaran yang cukup besar.

“Sepertinya mereka berhasil menghabisi mantan paus dengan aman dan tanpa kendala,” Kataku.

“Baguslah! Kita harus berkencan sekarang, Keima!” Seru Rokuko, meski tidak ada hubungannya di antara kedua hal itu.

“Apa hubungannya hal ini dengan kencan?”

“Menghilangnya Core 10 berarti kita bisa merasa aman bermain-main di Kerajaan Suci, bukan? Oke, ayo pinjam tubuh Narikin dan Rokufa.”

“Aku merasa seperti kita sudah melakukan itu... Meskipun kamu menyadari bahwa pasangan kepausan yang berjalan secara acak menyebabkan masalah tersendiri, kan?”

Mengesampingkan fakta bahwa Rokufa telah menjadi istri resmi Paus Narikin, karena ide awalnya adalah bahwa mereka telah menikah, status mereka berdua menjadi terlalu tinggi untuk berjalan-jalan santai. Kebetulan, Alca sang High Priestess dengan gigih mengincar posisi istri kedua, tapi itu cerita lain.

“Kalau begitu kita dapat membuat lebih banyak salinan dari diri kita sendiri dan merasukinya. Haku memberi kita banyak sekali DP sebagai pembayaran, jadi jangan sia-siakan itu.”

Yah, dia ada benarnya...

Terlepas dari semua uang dan DP yang kami miliki, aku tidak benar-benar menggunakannya karena kesadaran untuk berhemat, jadi benar-benar menggunakannya untuk bersenang-senang seperti yang disarankan Rokuko tidak akan menjadi masalah besar. Belum lagi, karena kami mendapatkan royalti bulanan secara pasif dari balapan monster di coliseum kekaisaran, kami kurang lebih hidup dalam kemewahan.

Penghasilan pasif... Aku suka sebutan itu. Apa ada yang lebih bagus? Kurasa tak ada!

“Eh, tapi tunggu. Core 10 mati berarti Haku tidak perlu menempatkan pengawal di tempat kita, bukan?” Tanya Rokuko.

“Oh, iya ya. Kurasa mereka akan pergi.”

Sungguh, segera setelah Narikin menjadi paus, kami sama sekali tidak punya alasan untuk takut akan dikirimnya seorang pembunuh, yang berarti Haku tidak punya alasan untuk tidak memanggil kembali mata-matanya... atau lebih tepatnya, pengawalnya. Namun, karena takut Core 10 melakukan sesuatu dari bayang-bayang, para pengawal tetap tinggal. Kebetulan, mata-mata/pengawal saat ini adalah Amelia si Lamia. Dia membuat kebiasaan sehari-hari untuk mengubah tubuh bagian bawahnya yang seperti ular menjadi kaki manusia dan berendam di onsen. Meskipun dia akan membatalkan bagian transformasi ketika tidak ada orang lain di sana.

“Begitu kota tidak memiliki pengawalnya, kita bisa berkencan di Tsia atau Pavella kapan pun kita mau, kan? Atau bahkan di sini di Goren.”

“...Iya, kurasa?”

“Tetap saja, itu bukan alasan untuk menyerah pada kencan di Kerajaan Suci. Ayo lakukan banyak hal, Keima! Kita memiliki penghasilan yang cukup untuk melakukan apa pun yang kita inginkan! Oh, meskipun Soto dan yang lainnya mungkin cemburu jika kita tidak mengajak mereka… Mungkin kita harus berkencan ganda, satu hanya untuk kita berdua dan yang satunya dengan keluarga?” Kata Rokuko, cekikikan dengan sedikit tersenyum jahat.

“Eh. Aku lebih suka tidur. tapi... baiklah.”

Dan begitulah keputusannya.

Kebetulan, ketika aku pergi untuk memberitahu Amelia dia mungkin bisa pergi sekarang...

“Guh?! Y-Yah, kurasa... kita benar-benar tidak perlu tinggal di sini lagi...? Ngggh, tapi pekerjaan ini penting untuk menghilangkan stres bagiku! Waktu liburanku...!”

Dia dipenuhi dengan penyesalan yang mendalam. Dia bilang dia akan terus bekerja sampai akhir tenggat waktu, dan berkata. “Aku juga ingin berkunjung di hari liburku, jika boleh! Tolong, Nona Rokuko, Nona Soto, tolong-lah!”, tapi itu bisa menjadi rahasia antara kamu dan aku... Hei, Soto! Bukankah syal yang kamu pakai itu sebenarnya penghangat kaki Amelia? Yang dia gunakan untuk ekor ular besarnya? Jangan bilang... Apakah kamu menerima suap?

 

* * *

Sambil mendengarkan laporan Narikin tentang bagaimana dungeon buatan tidak berubah meskipun Core 10 hancur, aku terus melanjutkan modifikasi dungeonku. Berkat sedikit fokus, aku menyelesaikan semua ide yang telah aku kumpulkan sebelumnya (tidak termasuk ‘Perangkap Jus Succubus Penuh Nafsu’ Neruneh), dan menempatkan semuanya pada tempatnya. Rokuko sangat puas memiliki fitur baru di dungeonnya. Kami akan melakukan perjalanan melalui dungeon untuk segera memeriksa semuanya. Bagaimanapun, aku takut Neruneh akan menerapkan idenya sendiri jika dibiarkan begitu saja, jadi aku meminta dia membuat... alat magis tertentu sebagai gantinya.

“Nih mesin magitech yang dibuat dengan alcheeemy,” Katanya.

“Oho...”

Kami berada di lab sihir Neruneh di dalam dungeon. Benda yang di atas mejanya persis seperti yang aku minta─ sebuah mesin yang menggunakan mana. Itu cukup kecil untuk aku genggam dengan kedua tangan, dan tampak seperti kotak persegi dengan poros segi enam ditusuk di tengahnya. Ada cekungan di bagian atas untuk mengatur batu kunci.

“Kamu bisa memasukkan batu mana, atau menuangkan manaaaaa... meskipun ini alat sihir yang digunakan pada Golem yang ada di Kerajaan Iblis siiih. Aku memiliki sampel yang kau buat dengan {Create Golem}, Masteeer, jadi mudah untuk mengembangkannyaaa.”

Dia telah berhasil membuat Mesin Golem melalui alkimia Raja Iblis, yang tidak bergantung pada {Create Golem}ku.

Poros yang mencuat dari mesin berputar-putar. Alih-alih memiliki Golem yang secara langsung menggerakkan porosnya, mesinnya menggunakan poros Golem yang pada dasarnya hanya berputar sendiri. Itu menghasilkan lebih banyak tenaga.

“Jadi, aku berhasil membuatnyaaa, tapi kamu bakal menggunakannya untuk apaaa? Apakah itu hanya akan berputar-putaaar?

“Kamu bisa menggunakannya untuk banyak hal. Maksudku... Sederhananya, kereta kuda tidak membutuhkan kuda dengan ini.”

“Begitu yaaa, jadi hal itu akan menjadi mooobil bermesin magitech?” Neruneh mengangguk pada dirinya sendiri.

“Kamu juga dapat menempatkannya sebagai pengganti kincir air atau kincir angin, hal ini dapat menghancurkan sesuatu menjadi bubuk, dan dengan sedikit usaha, hal itu bahkan dapat membuat sesuatu berulang-ulang.”

“Ooooh... Ini revolusioooner,” Kata Neruneh, melihat mesin lagi. “Eeeerm, aku telah merahasiakannya, tapi bukankah ini akan menjadi masalah besar jika kita membuatnya menjadi harta yang berasal dari Dungeon?”

“Whoa?!”

Nah setelah dia menyebutkannya, itu benar sekali. Dulu saat di Bumi, Revolusi Industri berkembang begitu mesin uap menyediakan sumber tenaga yang stabil yang tidak terpengaruh oleh cuaca atau lokasi. Apa yang aku miliki di sini adalah hal yang sama tetapi dengan batu mana, bukan batu bara; ini adalah bisnis yang serius. Sungguh, mengingat betapa bersihnya mana tidak seperti batu bara, itu pada dasarnya adalah sumber tenaga paling kuat yang bisa dibayangkan. Jika kami memutuskan ini menjadi harta dari dungeon ini, maka kami akan dikerumuni oleh ekskavator. Tetapi pada saat yang sama, secara terbuka mengatakan karena Neruneh yang membuatnya akan menyebabkan masalah yang sama untuknya.

Sayangnya sepertinya kami tidak punya pilihan selain menyimpan mesin... kecuali?

“Tunggu. Mari minta Narikin mendistribusikannya! Dengan kekuatan dan pengaruhnya, tidak ada yang akan menghalangi, dan kita dapat menyebutnya sebagai bentuk lanjutan dari Mesin Narikin. Kita bahkan dapat menyarankan agar dungeon yang ada saat ini tetap hidup karena itu masih dibutuhkan untuk batu magis.”

“Aaah, sepeeerti, bisa dibilang dia baru saja membuatnya secara tidak sengaja saat meneliti Meeesin Narikin?”

Mesin Narikin adalah mesin gerak abadi palsu yang konon bekerja menggunakan dungeon sebagai sumber tenaga. Kedua mesin ini dapat dihubungkan secara wajar.

“Yep. yep. Ini adalah ide yang cukup jenius, jika aku sendiri yang mengatakannya.”

“Itu ide yang bagus-kaaan! Begitulah Master yang kukenaaaal!”

Satu-satunya kelemahan adalah itu akan memperkuat pengaruh Kerajaan Suci, yang bisa dengan aman disebut sebagai musuh ideologis kekaisaran, tapi yah... Itu seharusnya tidak menjadi masalah. Lagipula itu di bawah kendali salah satu bawahanku. Itu mungkin juga menjadi negara bawahan kekaisaran. Menggunakannya sebagai kambing hitam kami pasti tidak akan menjadi masalah sama sekali.

“Ngomong-ngomong, tentang pembayaranku...”

“Hm? Yah, barang ini cukup bagus, jadi minta apa saja. Itu sangat berharga.” Kataku. Aku perlu membayar Neruneh dengan adil.

“Aku ingin tipu muslihatku sendiri di dungeon, jadi aku ingin izin untuk membuat tipu muslihat dengan cairan tubuh Succubus di─”

“Apapun selain itu.”

Atau paling tidak, pikirkan hal lain yang tidak perlu aku tolak secara langsung.

“Hrm... Dalam hal itu, aku ingin melakukan penelitian bersama dengan Sotooo.”

“Soto...?” Tanyaku. Aku tidak menyangka namanya akan muncul.

“Aku mendengarnya dengan bantuan Sotooo. Aku dapat menggunakan scrolls mahal sebanyak yang aku inginkan. Aku ingin melakukan penelitian untuk melihat apakah aku dapat membuat Golem mempelajari mantranya secara langsuuung.”

“Begitu ya. Nah, itu adalah sesuatu yang aku inginkan supaya kau lakukan. Dan sebenarnya, pada dasarnya itulah penelitian yang aku minta untuk kau lakukan sejak awal.”

“Itu berhasil untuk alat sihiiir, tapi aku ingin melakukan lebih banyak penelitiaaan, Jaaadi…”

{Teensy Reproduction} milik Soto bisa membuat duplikat apa saja. termasuk ramuan magis dan scrolls. Duplikat menghilang setelah satu jam, tetapi efek dari item-misalnya, memulihkan mana dari ramuan, atau mempelajari skill melalui scrolls-tetap ada. Padahal makanan rupanya akan hilang dari perut seseorang. Mampu menggunakan kembali bahan habis pakai tanpa batas tampaknya menempatkan skill itu di paling ujung dari skill pendukung untuk Pahlawan. Berkat itu, semua monster Bernama di dungeon (dan itu termasuk tikus) sekarang bisa menggunakan {Storage} dan {Healing). Meskipun sebagai akibatnya, Soto sekarang dapat muncul di mana saja melalui dungeon {Storage} miliknya.

“Ngomong-ngomong, aku ingin keduanya yaitu scrolls sihir yang mahaaal, dan Recording Golems dengan isi rekaman rapalan mantra."

“Baiklah. Aku akan memberikan 500.000 DP sebagai dana penelitian bersamaan dengan Golemnya. Gunakan sesukamu. Aku akan meminta bantuan Soto.”

Ini hanya tebakan... tetapi jika aku menawarkan penggunaan kaus kaki Neruneh secara bebas, Soto tidak akan menolak tawaranku. Aku akan berdoa agar penelitian mereka membuahkan hasil.

“Wooow, lima ratus ribu Dungeon Poooints? Aku jadi penasaran berapa banyak dari diriku yang bisa kau beli dengan hal ituuuu...”

“Mungkin sekitar tiga puluh tiga. Meskipun jika kamu membalikkannya, kamu juga bisa mendapatkan lima ratus dari diriku,” Jawabku. Lagipula, Rokuko mendapatkanku dari gacha 1.000 DP. Sungguh membuatku bernostalgia.

 

# Perspektif Neruneh

Neruneh mendapat izin dari Keima untuk melakukan penelitian dengan Soto. Dia dengan gembira mengunjungi dungeon {Storage}, di mana dia menemukan putri masternya si Soto, dan seorang Silky yang tidak dia kenal.

“Oooh? Silky yang mana ini?” Tanya Neruneh.

“Salam. Saya Kaikomayu, pelayan nona Soto. Anda bisa memanggilku Mayu.”

“Ya ampun, sungguh sopaaan yaaa.”

Neruneh dan Silky saling menundukkan kepala.

“Apakah kamu yang memanggilnya, Sotooo?”

“Uh-huh. Dia akan membersihkan dungeonku. Dan aku sudah mendapatkan izin papa untuk itu.”

Ternyata dia telah menabung uang saku yang dia peroleh dari menggunakan {Teensy Reproduction} untuk scrolls supaya bisa memanggil Silky miliknya sendiri.

“Dungeon {Storage}mu juga perlu dibersihkan?”

“Yah, secara teknis. Ada ruangan tempat aku menyimpan bandit dan semacamnya. Itu tidak benar-benar perlu dibersihkan, tapi... kemudian, aku menyadari sesuatu. Jika aku memanen kaus kaki dari monsterku sendiri, aku bisa memakan semua kaus kaki yang aku inginkan. Jadi, aku memanggil seorang maid, tapi... tapi....!” Soto menghela nafas berat. “Ini enggak... nggak moe. Itu tidak membuatku bersemangat. Ini seperti... Ini seperti kaus kaki lepas dari kakiku sendiri!”

“Aaaah.”

Monster dungeon, untuk semua maksud dan tujuan, adalah bagian dari dungeon itu sendiri. Dan sementara Soto menyukai semua kaus kaki, tidak peduli apa jenis kelamin atau spesies asalnya, tidak peduli apakah itu berasal dari keluarga atau orang asing, satu-satunya kaus kaki yang tidak diinginkan Soto... adalah miliknya.

“Jadi pada dasarnya, ketika ditawari kesempatan untuk memakan kaus kaki milikmu sepuasnya, Neruneh, aku langsung mengambil kesempatan itu.”

“Ya ampun, astaga. Aku akan mengabaikan {Purifications} untukmuuu.”

“Kamu tahu apa yang ku-inginkan! Eheheheh.” Soto memberikan senyum manis namun mesum.

Si Silky melihat kegembiraan tuannya yang tercinta dan menjadi cemburu pada Neruneh, yang memperhatikan itu dan merasa bahwa si Silky ini pasti monsternya Soto.

Jadi, mereka mulai berkecimpung dalam penelitian.

“Goleeem, gunakan magic scrooll,” Kata Neruneh, memerintahkan Golem yang dibuat melalui {Create Golem}. Itu mengambil sebuah scroll dan melambaikannya. “Apakah kamu tidak tahu cara menggunakannya?”

“Mengapa tidak mengatakan 'tuangkan mana ke dalam scroll'?”

Mereka mencobanya, dan sepertinya Golem tidak bisa menuangkan mana ke dalam scroll itu.

“Kurasa mereka tidak punya fungsi itu.”

“Hrm hrm hrm. Ada mana yang mengalir melalui Golem, jadi pasti ada cara bagi mereka untuk melakukan ini, tapi... kurasa tidak semuanya selalu berhasil.” Soto memelototi Golem. Golem beroperasi dengan mana sejak awal, jadi mereka memilikinya di dalam diri mereka. Namun, saat mereka beroperasi dengan mananya sendiri, mungkin saja mereka tidak memiliki cara untuk mengeluarkannya dari diri mereka sendiri.

“Aku ingin mendengar pendapat papa tentang ini! Apa yang dia lakukan saat kita mencurahkan hati dan jiwa kita untuk penelitian?

“Pergi berkencan di Kerajaan Suciii, mungkiiin? Kamu mungkin bakal punya adik laki-laki atau perempuan tak lama lagiiiii, Sotooo.”

“Hrm, kencan lain di Kerajaan Suci... Ah! Benar, aku mengerti!” Seru Soto, melompat-lompat.

“Ada apaaa? Bersemangat karena bakal memiliki adiiiik?

“Tidak! Kita hanya perlu merasuki Golem! Lalu kita bisa membuatnya menggunakan scroll itu! Pada dasarnya...”

Bahkan jika Golem tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan scroll, seseorang dapat merasukinya dan memaksa mereka untuk melakukan hal-hal yang tidak dibuat untuknya. Dan karena scroll berdampak pada tubuh mereka yang menggunakannya, Golem masih akan mempelajari sihirnya.

“Q.E.D.!”

“Oooh! Itu cerdaaaas, ayo kita cobaaa!”

Itu adalah ide revolusioner. Soto dengan cepat mengambil kepemilikan atas Golem buatan Neruneh, lalu merasukinya.

 

* * *

Saat aku dengan santai menandatangani dokumen di kantorku, Neruneh datang untuk memberikan laporan. Rupanya dia sudah mendapatkan hasil penelitian yang kusetujui tempo hari.

Namun, langkahnya agak tidak antusias. Pasti tidak berjalan dengan baik.

“Sungguuuh, penelitianku dengan Soto menemukan bahwa kamu dapat membuat Golem mempelajari mantra dengan merasukinya...” Kata Neruneh sambil menghela nafas berat.

“Itu cukup bagus, bukan? Mengapa begitu murung?”

“Yaaaahhh... Kami mempelajari bahwa Golem hanya bisa menggunakan mantera saat dirasuki... Dan itu terbatas pada mantera yang diketahui baik untuk orang yang merasukinya maupun Goleeem.”

Rupanya, bahkan jika kamu memerintahkan Golem untuk menggunakan mantera, itu tidak akan menggunakannya karena tidak memiliki fungsi itu secara alami. Itu sama dengan memutar ulang rapalan mantra yang direkam. Jadi, kamu harus merasuki Golem untuk menggunakannya. Dan jika yang Merasukinya tidak mengetahui mantera itu sendiri, mereka tidak akan bisa memikirkan rapalan mantera untuk itu. Selain itu, mengaktifkan mantera mengambil mana Golem... dengan kata lain, kekuatan kehidupan yang membuatnya tetap berkerja. Kamu dibatasi oleh mana yang digunakan dengan {Create Golem} dan batu magis di dalamnya, dan menggunakan mantra akan sangat memengaruhi berapa lama itu bisa berfungsi.

“...Begitu ya, kurasa masuk akal jika Golem yang dibuat dengan {Create Golem} tidak dapat menggunakan lebih banyak mana daripada yang sudah dimilikinya.”

“Mereka tidak akan berguna tanpa batu sihir yang cukup kuaaat.”

Batu magis yang digunakan dalam {Create Golem} bukanlah hal yang istimewa. Mereka telah bereksperimen dengan menggunakan batu magis berkualitas sangat tinggi senilai 100.000 DP, tetapi hasilnya pun jauh dari mengesankan.

“Singkatnyaaaa, ini tidak terlalu bergunaaa...”

“Begitu ya…”

Karena dibutuhkan seseorang untuk merasukinya secara realistis mencegah hal itu digunakan dalam jebakan, kami perlu mengulur waktu untuk menggunakannya dalam pertempuran. Sepertinya mereka hampir melakukan rapalan {Element Burst} yang bagus. Lagi pula, harganya hanya sebanyak enam mantra tingkat rendah.

“Meski begitu, bukankah mana mereka akan diisi ulang jika mereka berada di dungeon?”

“Hanya sangat lambat dari waktu ke waktuuu, dan jika hal itu habis mereka akan dianggap sebagai matiiii.”

Mati berarti tidak ada regenerasi. Dan bahkan tanpa itu, sementara Golem baik-baik saja ketika bekerja secara normal, tampaknya butuh banyak waktu bagi mereka untuk pulih dari penggunaan sihir yang cukup agresif. Golem Besi yang dipanggil dengan DP memiliki kapasitas yang sedikit lebih besar, dan mereka ingin mencobanya pada Golem Orichalcum. Membuatnya dengan {Create Golem} tentu membutuhkan banyak mana, dan kemungkinan itu akan jauh lebih berguna.

“Kalau saja mereka tidak perlu dirasuki, ini masih bisa berguna.”

“Iya, kaaan? Aku ingin membuat Golem Tas yang mengetahui {Storage} atau semacamnya.”

Ya, itu bakal berguna.

“Oh iya; mungkin Soto bisa melakukan hal seperti itu dengan sendirinya?”

“Hmmm? Detailnyaaaaaa?”

“Seperti, Soto bisa menghubungkan dungeon {Storage} miliknya ke {Storage} kita dengan sendirinya, kan? Bagaimana dengan membuatnya melakukan sesuatu seperti itu?”

“Ooooh, itu bisa bergunaaa. Jika kita mencampurnya ke dalam mesin magitech, pemiliknya juga bisa mengisi ulang mananya.”

Membuka dan menutup Storage mengambil mana, tetapi itu tidak banyak. Menghubungkan gerbong pedagang ke mesin magitech {Storage} akan memberimu portal yang dapat bepergian bersamamu ke seluruh dunia.

“Tapi, Soto sudah melakukan itu. Dengan buruuuung.”

“Apa. Benarkah? Hm... Burung, ya?”

Tampaknya putriku telah mendahuluiku dan mewujudkan ide-ideku bahkan sebelum aku memikirkannya. Belum lagi, makhluk hidup akan meregenerasi mananya sendiri, dan seekor burung yang dibuat di dungeon bisa terbang ke mana pun yang ditentukan. Kamu bisa memberi mereka makan melalui dungeon {Storage}, dan mereka bisa pergi ke mana saja untuk bertahan hidup. Dan begitu mereka mendarat, Kamu dapat menempatkan tikus yang juga mengetahui {Storage} untuk pergi ke tempat berikutnya. Dan ternyata Soto melakukan itu.

“Rupanya dia mendapat pencerahan ketika dia melihatmu mengajarkan {Storage} ke tikus sebelumnyaaa, Masteeer. Dia bilang ia sudah bisa bepergian ke mana saja di dalam kekaisaran, Daide, atau Kerajaan Suciiii.”

“Begitulah putriku.”

Rupanya tujuannya saat ini adalah Wakoku. Aku belum pernah ke sana sebelumnya. Rasanya Sototemporarily si Dewi Ruang dan Waktu akan dikenal sebagai dewi misterius yang muncul di seluruh dunia pada waktu yang acak...

“Dia tidak benar-benar melakukan perjalanan, kan? Sebagai ayahnya, aku khawatir dia melakukan perjalanan seorang diri.”

“Jangan kawatiiiir, ia bilang dia menyimpannya sebagai kartu truuuf.”

“Begitu ya. Tunggu... Haruskah kau memberitahuku hal itu?”

“Aku tidak berpikir dia akan mempermasalahkan-nyaaaa?”

Dengan kata lain, dia mungkin punya kartu truf lain. Siapa yang bakal dia lawan selain... aku? Ya, mungkin diriku.


TL: Gori-Chan
EDITOR: Drago Isekai
<<-PREV TOC NEXT->>