Widget HTML #1

The Worlds Strongest Rearguard Light Novel Bahasa Indonesia Vol 6 : Prolog

Sekai Saikyou no Kouei Light Novel Bahasa Indonesia Volume 6 : Prolog - Ruang Senja

Font Size : | |

Distrik Lima, penginapan White Night Brigade, Trillheim.

Denganmencicipi kesuksesanpertama—bersamaan denganhadiah uang yang mengikutinya dapat meningkatkan nasib seseorang—membawaharapan bagi Para Seeker yang baru di Negeri Labirin. Tak lama kemudian, persentasedari para Seeker yang mulaimencari-cari ekspedisi hanya demi imbalan uang itu semakin meningkat. Mereka akhirnyagagal untuk melangkah lebih jauh melalui distrik-distrik dan hanya bisamenyerah demi melakukan kesibukan sehari-hari supaya bisa menopang kehidupanmereka.

Namun tidak seorang pun yang cocok dengan deskripsi ini diWhite Night Brigade terutama si Johan Centrale, menurut pendapatnya, kawan-kawannya puntidak cocok. Tiga puluh dua anggota Brigade tinggal di sebuah mansion yang luasdi antara penginapan paling mewah di Distrik Lima. Johan duduk diam sepertipatung di salah satu ruangan mansion itu saat Agnes, pemimpin party keduaBrigade, datang ke hadapannya untuk memberikan laporannya.

“…Semua anggota party kedua telah kembali dengan selamat.Kapten, maukah anda menjelaskan maksud dari hal ini?” Tanyanya.

Agnes mengenakan apa yang jika dilihat sekilas tampakseperti pakaian pendeta Shinto. Namun, pekerjaannya adalah Shinto WarriorPriest, versi peningkatan dari pekerjaan Warrior Monk yang unggul dalampertarungan tangan kosong. Gayanya tidak ada duanya, bahkan untuk Johan. Diamenata rambut kuning mudanya yang panjang dalam kepang Prancis dan menghadappadanya dengan ketenangan yang sempurna, meskipun matanya tidak bisamenyembunyikan emosi yang membara di dalam dirinya.

Kata-katanya penuh dengan teguran untuk Johan yang lebihmuda, meskipun dia tidak memberi petunjuk bahwa kata-kata itu memengaruhinyasedikit pun saat dia duduk di kursinya yang seperti singgasana. Peninggalan itupernah menjadi milik keluarga kerajaan yang pernah memerintah Negeri Labirin,tetapi sekarang menjadi miliknya, seorang Seeker. Dia meletakkan dagunya ditangannya dan menatap ke angkasa. Sinar matahari sore menerobos masuk melaluijendela kaca patri, menyinari rambutnya yang bergaris-garis biru dalam berbagaiwarna.

“Bagaimana bisa kau membiarkan Shirone pergi? Apakah kau benar-benarharus menekannya seperti itu…?”

“Aku merasa tidak enak atas apa yang aku lakukan padanya.Dia menyerahkan semua yang dia miliki kepada Brigade.”

“Lalu mengapa…?” Bentak Agnes, tetapi napasnya tersangkut ditenggorokannya saat Johan mengalihkan pandangannya ke arahnya.

Dia tersenyum seperti biasa, tapi seringai itu tidakcocok untuk percakapan ini.

“Charm Master memang pekerjaan yang berharga,” KataJohan. “Namun, itu juga salah satu yang dapat dipilih oleh Seeker jika inginberalih, selama kondisi yang tepat terpenuhi. Dengan kata lain, Charm Masterkita tidak harus Shirone.”

“…Shirone telah berkontribusi lebih banyakdari kebanyakananggota Brigade, bahkansaat dia masih menjadi Dual Fencer. Aku pernah mendengar dia telah bersama Brigade sejak taklama setelah kau mendirikannya.”

“Itulah tepatnya mengapa aku mencoba yang terbaik untukmengungkap potensi apa pun yang dia miliki. Tetap saja, itu tidak seperti akumengusirnya. Dia masih akan memiliki tempat di sini jika dia kembali,” Kata Johan. Dia menempatkan pion merahdi atas papan catur di atas meja di depannya. Tampaknya menyiratkan bahwa bidakitu mewakili Shirone.

“…Apakah naik melalui distrik benar-benar penting bagimu?Sepenting itukah, sampai-sampai kau hanya akan mengizinkan anggota yang berhasilmempertahankan sedikit saja kewarasannya selagi mencengkeram senjata terkutukuntuk tetap berada di sisimu?” Tanya Agnes padanya.

“Waktu tidak menunggu siapa pun, sekejam itulah kemungkinannya.Jika aku tidak berhasil sampai ke Distrik Satu saat aku masih prima,satu-satunya jalan yang tersisa adalah turun. Dan tidak satu pun dari pencariankita sampai saat ini telah menemukan cara untuk tetap awet muda, jika halseperti itu memang ada.”

“Itu mungkin… tapi aku yakin kita bisa menemukan carauntuk menaiki tangga tanpa bergantung pada senjata itu…”

“Tangga, ya? Kita tidak akan pernah bisa menghindarikemalangan yang paling kecil kemungkinannya dengan pasti, tidak peduli berapabanyak waktu yang kita curahkan untuk menaiki tangga itu,” Jawabnya dengansenyumnya yang biasa. Dia melanjutkan, seolah menikmati setiap kata yang keluardari mulutnya, “Kita beruntung bisa menghindari serangan yang menjamin kematianmendadak. Kita telah mengecoh jebakan yang tersembunyi di labirin dan menjalinhubungan yang kooperatif, termasuk hubungan pasif dengan Dewa Tersembunyi. Tapi kesalahan terkecilsaja bisa berartikematian bagi salah satu dari kita, termasuk diriku.”

“Tapi kamu… Kamu memiliki peralatan paling kuat diDistrik Lima. Dan dengan levelmu…”

“Seekers level lima belas bisa saja kehilangan nyawamereka karena Monster Bernama yang berlevel sepuluh. Kau bisa menjadi Seeker terkuat yangpernah ada, memiliki peralatan paling kuat, dan kematian akan tetap datangmenghampirimu kecuali kau mendapatkan sesuatu dengan Sudden Death Resistance(ResistensiKematian Dadakan). Semuaarmor tidaklah sempurna.”

Brigade telah mencapai peringkat nomor satu di DistrikLima dan Distrik Empat dalam jangkauan tangan, namun pesimisme memenuhi setiapkata yang diucapkan kapten mereka. Meski demikian, Agnes tidak merasa bahwa sikapten sedang mengeluh.

“…Apakah kau masih tidak ingin memberi tahuku mengapa kau mencariperalatan kuno-yang menarik(color-inscribed)?”

Atas pertanyaan Agnes, Johan meraih pedang yang bersandardi singgasananya, melingkarkan jarinya di gagang yang menonjol dari sarunghitam yang menampungnya, dan mengangkatnya di depan wajahnya.

“Kutukan memilih kita. Kita harus siap untuk menghalaukematian yang mengintai di labirin ketika kita berhadapan langsung dengannya.Kematian membuatku takut lebih dari apapun. Aku sama seperti orang lain,” Jawabnya,dengan seringai kekanak-kanakandan riang nampak di bibirnya. Terkadang Agnes jadi penasaran apakah komandan WhiteNight Brigade yang tenang dan sosok kekanak-kanakan di hadapannya sebenarnyaadalah orang yang sama.

“Scarlet Emperor sangat bertentangan dengan pedangmu. Meskibegitu, mengapa kaumemberikannya kepada Elitia…?”

“Colored weapons hanya mengungkapkan kekuatan mereka yangsebenarnya di hadapan segelintir orang yang terpilih. Sejak hari pertama, tidakada yang adil tentang hidup sebagai Seeker… Kau harusnya tahu itu, Agnes. Kamu,seorang reinkarnasi, memperoleh pekerjaan yang seharusnya hanya tersedia untukpenduduk asli negeri ini.”

“…Apakah kau tidak peduli dengan keselamatan keluargamu?Kau mending jangan bilang jika kamu telah melupakan Rury…,” Desak Agnes,mengacu pada teman dekat Elitia, gadis muda yang ditangkap oleh Simian Lord.Tak seorang pun di White Night Brigade berbicara tentang dia lagi. Agnes,bagaimanapun, adalah salah satu dari sedikit orang yang tidak sepenuhnyamenyerah menyelamatkan Rury, bahkan di sini di mana kata-kata Johan dianggaphukum.

“Memang benar bahwa Elitia telah menunjukkan beberapabakat ilmu pedang sebelum kita menyerbu labirin itu, tetapi hanya cukup untukmemberinya keunggulan di antara pendekar pedang lain seusianya. Dia tidakmemiliki apa yang diperlukan untuk sampai ke Distrik Lima. Dia mendapatkansemua kekuatan yang dia peroleh dengan mengambil poin kontribusi dari party.”

Agnes jadi penasaran apa pendapat Johan tentang Elitiasebagai kakak laki-lakinya. Tidak sekali pun sejak datang ke Negara Labirin diamengutamakan keluarganya; dia memperlakukan adiknya seperti Seeker lainnya diBrigade. Meski begitu, Agnes memiliki secercah harapan bahwa Johan masih pedulipada Elitia, bahwa dia akan mengulurkan tangan untuk membantunya jika diabenar-benar membutuhkannya. Tapi Johan menghancurkan harapan itu tanpa pernahmenyingkirkan seringai tipis itu saat senja mulai menenggelamkanruangan ke dalam kegelapan.

“Nama baru Elitia, si Death Sword, adalah bukti bahwa diamasih hidup. Dia menggunakan kekuatan Scarlet Emperor untuk bertahan hidup. Diamemanfaatkan pedang terkutuk itu dengan mengorbankan temannya dan menjadikanitu miliknya.”

“Bagaimana kau bisa begitu dingin…?! Ellie tidakmelakukan apa pun yang pantas—”

“Dia akan meninggalkan ‘tujuan’ kecilnya tidak lama lagi.Kerajaan yang dibangun oleh Simian Lord adalah mesin sempurna yang diatur dengan baik… Sungguhmengherankan bahwa Guild telah berhasil menahan monster dan bawahannya entahbagaimana. Membayangkan jenis penyerbuan yang akan mereka timbulkan membuatkusakit kepala yang paling parah.”

Siapa pun yang pernah menginjakkan kaki di dalam labirinitu tahu betul mengapa Guild Saviors tidak ikut campurdengan monster yangtinggal di sana. Seeker bebas untuk pergi ke distrik atas dengan menyerbulabirin yang lebih mudah, sebuah pilihan yang tak terhindarkan membuat beberapalabirin akhirnya jadi terabaikan sepenuhnya. Di salah satu tanah terlantarinilah Rury, anggota White Night Brigade dan teman dekat Elitia, hilang.

“Aku sudah memperingatkan semua anggota baru segera setelahmereka bergabung dengan kita bahwa jika mereka tertinggal di labirin, kamitidak akan mencoba menyelamatkan jika risikonya terlalu besar. Banyak party dinegeri ini menjalankan aturan serupa demi melindungi kelompok mereka.”

“…Bahkan dengan asumsi kau menyetujui aturan seperti itudi awal, tidak semua orang benar-benar bisa mengikutinya.”

“Aku akui, itu adalah keputusan yang sulit. Aku bencimemikirkan kehilangan Healer yang berharga... Tapi dia membuat kesalahan besarsaat dia memilih skillnya. Dan aku berani bertaruh kita akan menemukan Healerlain yang keterampilannya mampu menyempurnakan Brigade kita bahkan lebih baikdaripada miliknya.”

“…Maka hanya masalah waktu sebelum aku juga…,” KataAgnes, tapi dia tidakberani menyelesaikan pemikirannya. Dia tahu bahwa jika itu sampai ke telingaJohan, dia tidak lagi memenuhi syarat untuk tetap berada di Brigade.

“Elitia pada akhirnya akan kembali; Aku tidak meragukanhal itu. Dia akan menjadi lebih kuat dan aset yang lebih besar bagi kita,” KataJohan memprediksi, masih tersenyum, sama sekali tidak menyadari hal terakhiryang Elitia katakan saat dia meninggalkan Brigade. Agnes tidak menyebutkannyadan menyimpan ingatan itu untuk dirinya sendiri.

“…Aku akan menunggu perintahmu selanjutnya di kamarku. Aku hanya meminta kau mengizinkan akuuntuk melakukan semua yang aku bisa untuk melacak keberadaan Shirone. ”

“Aku tidak bisa membiarkanmu meninggalkan Distrik Limajuga. Gunakan cara apa pun yang kau suka, selama hal itu berada di dalamdistrik ini.”

Agnes meninggalkan ruangan dan berbelok ke lorong yangditerangi lampu magis. Pikirannya keluar hampir tanpa disadari saat diaberjalan di sepanjang karpet merah:

“Elitia… Shirone… kumohon, semoga kalianselalu terlindungi.”


TL: Drago
EDITOR: Drago Isekai
<<-PREV TOC NEXT->>