The Worlds Strongest Rearguard Light Novel Bahasa Indonesia Vol 6 : Chapter 4 - Part 2
Sekai Saikyou no Kouei Light Novel Bahasa Indonesia Volume 6 : Chapter 4 - Ujian Berat di Distrik Lima |
||
---|---|---|
Part 2 - Pencegat | ||
Font Size :
|
|
|
Kami berbelok ke belokan tajam lainnya, hanya untuk menemukan dinding bata yang menandai jalan buntu, seperti yang diduga Misaki. Itu berarti senjata rahasia pasti disembunyikan di suatu tempat di sekitar sini.
“Saya mempercayakan keselamatan saya kepada Anda, Tuan,” Kata Alphecca.
“Dan sekarang, lagi-lagi… bersama dengan Dewa Tersembunyi kami, kami akan membentengi perisaimu yang maha kuasa…!” Kata Murakumo.
Sinar laser menyilaukan ditembakan dari sembilan ujung penyengat Calamity. Dalam sepersekian detik itu, aku berani bersumpah aku melihat sekilas seorang wanita muda, kepalanya tertunduk dalam doa jauh di dalam Sanctuary dari labirin yang menentukan itu.
“Coba saja dan lewati aku kalo bisa…!”
Calamity itu tidak mengarahkan perhatiannya pada Alphecca atau Seraphina. Ia telah mengenali satu orang sebagai ancaman sebenarnya kemudian memfokuskan sejumlah kecil dari setiap kebencian yang berkumpul di ujung sembilan sengatannya pada satu target itu: aku.
♦Status Saat Ini♦ >ARIHITO mengaktifkan REARGUARD GENERAL ➝ Statistik ditingkatkan berdasarkan jumlah anggota party saat ini >★CALAMITY mengaktifkan STING RAY ➝ Target: Semua laser mengarah ke ARIHITO |
Sinar laser melesat lurus ke arahku dan memotong dari samping. Aku dikepung, dihadang dari semua kemungkinan jalan keluar.
“Pemujaku yang terkasih. Sementara aku menegur kecerobohanmu… Aku bangga dengan nyalimu yang gagah berani.”
Aku tahu semua temanku berdoa agar kami bisa melewati ini dengan utuh. Harapan mereka mengalir melaluiku dan memperkuat perisai yang Seraphina dan aku telah ciptakan dengan mengabungkan kekuatan kami.
“Haaaaaaaaaa!”
♦Status Saat Ini♦ > ARIHITO meminta bantuan sementara dari ARIADNE ➝ Target: ARIHITO > ARIADNE mengaktifkan GUARD VARIANT > SERAPHINA mengaktifkan DEFENSE FORCE > SERAPHINA mengaktifkan AURA SHIELD > ARIHITO mengaktifkan DEFENSE SUPPORT 2 ➝ Jenis Dukungan: DEFENSE FORCE, AURA SHIELD > REARGUARD GENERAL memperkuat AURA SHIELD ➝ Dikonversi ke AURA SCUTUM |
Aku mengaktifkan Rearguard General dan menopang berat perisai Seraphina dengannya. Maka, lagi-lagi muncullah representasi dari skillnya, aku menggunakan Defense Support 2 untuk membentuk penghalang protektif yang tidak terlihat. Kesembilan sinar laser yang dikirim Calamity merangsek ke arah kami menembus langsung ke penghalang—tapi kemudian.
♦Status Saat Ini♦ > ARIHITO dan SERAPHINA memantulkan 9 sinar laser > AURA SCUTUM memperkuat pantulan serangan |
Setiap satu sinar laser memantul dari penghalang protektif Defense Support 2-ku tanpa meninggalkan sedikit pun penyok— dan langsung melesat balik ke Calamity saat ia bergegas menuju kami.
“GYOHHHH!… OHHH!!”
Sinar laser yang dibelokkan menghantam pembuatnya dengan kekuatan yang bahkan lebih besar daripada kekuatan awalnya dan menembus armor monster yang hampir tidak bisa ditembus, memaksa Calamity untuk melepaskan kecepatan sebenarnya untuk pertama kalinya.
“Kalian berdua, bersiaplah untuk benturan!”
Kozelka memanggil dua kuda besar yang menarik kendaraan pendobrak saat meluncur ke Calamity; monster itu awalnya bertahan saat kuda-kuda menabrakan diri ke arahnya, tapi dia tersandung ke depan setelah rentetan serangan tambahan. Namun kemudian:
“Kapten Kozelka… lakukan sekarang!”
“Khosrow!”
“Dimengerti, Cap!”
Khosrow melemparkan Kozelka ke udara, secara harfiah —dia melesat ke depan seperti peluru yang melaju kencang, mendarat sebentar di dinding di sebelah kanan Calamity, dan dengan kecepatan secepat kilat, mendorong dirinya sendiri ke atas untuk mencapai tuas yang ditempatkan di sekitar ketinggian gedung tiga lantai di atas tanah.
“Jatuhlah ke dalam kehancuranmu!”
♦Status Saat Ini♦ >★CALAMITY jatuh ke pintu jebakan |
Begitu Calamity menginjakkan kaki di sebidang jalan yang baru saja kami lewati beberapa saat sebelumnya tanpa masalah, batu-batuan di bawah kakinya runtuh karena beratnya dan hancur bersama monster itu ke dalam lubang yang menganga. Kemudian:
“Tembak!”
♦Status Saat Ini♦ > NAYUTA menggunakan ACTIVATE TRAP ➝ MERIAM MAGICAL BEAST BINDING ditembakkan > 6 tahap mengenai ★CALAMITY Rantai gagal menagkap ★CALAMITY |
“GOHHH… OHHHH!!”
“Sial, itu tidak cukup! Nayuta, tembakkan meriam lainnya!”
“...Activate Trap tidak dimaksudkan untuk digunakan oleh satu orang dalam urutan yang begitu cepat…”
“Apa maksudmu kamu tidak bisa melakukannya…? Sebaiknya kita melakukan sesuatu, atau kecoa itu akan kabur!”
♦Status Saat Ini♦ >★CALAMITY mengaktifkan HOMING NEEDLE ➝ Target: KOZELKA > KOZELKA mengaktifkan SHADOW STEP > KOZELKA menghindari HOMING NEEDLE ★CALAMITY melawan Mantra |
“Ugh!”
Ada tuas lain di seberang jalan. Kozelka mencoba melompat untuk melepaskannya, tetapi Calamity menolak untuk melepaskannya dengan mudah dan menyerang dari dasar lubang.
Elitia dan Cion adalah satu-satunya orang di partyku yang bisa mencapai setinggi itu dalam satu kali lompatan… Tunggu, tidak. Mungkin bukan itu yang penting di sini…
Aku pernah melihat skill yang Nayuta dan Kozelka gunakan dalam aksi sebelumnya.
Ya benar— Theresia memiliki kedua skill itu. Ini mungkin merupakan Guild Saviors berpangkat sangat tinggi, tetapi pada akhirnya, mereka hanya menggunakan skill yang sudah mereka ketahui untuk dimanfaatkan dengan baik. Bahkan sebelum aku bisa mengatakan apa-apa, Theresia melompat dari kereta Alphecca, berjalan ke dinding di sebelah kiri Calamity, dan menatap ke atas. Dia tidak dalam kondisi untuk bertarung, tetapi dia berdiri tegak dengan kedua kakinya sendiri.
Dia selalu seperti itu. Theresia tidak pernah sekalipun mundur dari musuh, tidak peduli seberapa kuat atau menakutkannya… Tak satu pun dari kami yang melakukannya. Itulah tepatnya yang membawa kami sejauh ini…!
Theresia tahu Nayuta telah menggunakan Activate Trap. Dia tidak membutuhkan diriku atau lisensiku untuk mengatakan itu padanya. Aku merasakan gelombang kebanggaan datang padaku karena memilihnya sebagai anggota party pertamaku di Negeri Labirin.
“Theresia.”
♦Status Saat Ini♦ > ARIHITO mengaktifkan REAR STANCE ➝ Target: THERESIA |
“Aku akan mendukungmu!”
“……!”
♦Status Saat Ini♦ > THERESIA mengaktifkan ACTIVATE TRAP ➝ MERIAM MAGICAL BEAST BINDING ditembakkan > ARIHITO mengaktifkan ATTACK SUPPORT 2 ➝ Jenis Dukungan: BLADE OF HEAVEN AND EARTH Sihir tidak mencukupi >★ANKH SCHOLAR diaktifkan ➝ Mengubah vitalitas menjadi sihir |
“Berhentiiiii!”
Skill Theresia menembakkan senjata yang terpasang di koridor. Tombak besar yang dibuntuti oleh untaian rantai baja ditembakkan satu demi satu dan meluncur ke bawah kearah Calamity.
"Aku mungkin tidak memiliki kekuatan untuk mengeluarkan kekuatan kehidupan tuanku... tapi celakalah mereka yang mengabaikan Pedang Stellar!"
♦Status Saat Ini♦ > 6 tahap mengenai ★CALAMITY Rantai menangkap ★CALAMITY Armornya hancur sebagian BLADE OF HEAVEN AND EARTH diaktifkan 6 kali |
Aku mendengar teriakan perang Murakumo tepat sebelum enam tombak menembus armor Calamity. Murakumo ikut menambahkan serangan dan menyerang monster yang ganas itu dengan Blade of Heaven and Earth miliknya.
“GYOHHHH!… OHHH!!”
Nada teriakan monster itu berubah —kami akhirnya melakukan beberapa kerusakan nyata. Retakan mulai merayap di atas armor yang dulunya tidak bisa ditembus dari tombak mana pun dan Blade of Heaven and Earth pun mengenai sasarannya.
“Atobe-san!” Teriak Kozelka. Aku harus menyerahkannya padanya; bahkan di tengah semua kekacauan, dia tidak pernah kehilangan kepeduliannya terhadap orang lain.
“……!”
“Aku akan baik-baik saja… Aku masih punya satu trik rahasia lagi… Ariadne!”
♦Status Saat Ini♦ > ARIADNE mengubah Pengabdian ARIHITO menjadi sihir |
““Hiiiiyaaaaah!!””
Elitia dan Igarashi melompat ke dalam pertempuran dengan Melissa mengikuti dari belakang. Kami berhasil membuat Calamity sepenuhnya terikat, tetapi masih mencoba melakukan pertarungan terakhir. Namun kali ini, kami tahu sembilan ekornya tidak akan bisa memanggil energi magis lagi begitu cepat setelah mengaktifkan Sting Ray.
“Cooperation Support… Double Fire!”
♦Status Saat Ini♦ > ARIHITO mengaktifkan OUTSIDE ASSIST > ARIHITO mengaktifkan COOPERATION SUPPORT 1 dan ATTACK SUPPORT 2 ➝ Jenis Dukungan: FORCE SHOT (FREEZE) > KYOUKA mengaktifkan DOUBLE ATTACK ➝ 2 tahap mengenai ★CALAMITY Serangan gabungan tahap 1 > KOZELKA mengaktifkan SWORD RAIN ➝ 12 tahap mengenai ★CALAMITY Serangan gabungan tahap 2 > NAYUTA mengaktifkan DANCING WHIP ➝ 8 tahap mengenai ★CALAMITY Serangan gabungan tahap 3 > MELISSA mengaktifkan KNIFE ARTISTRY ➝ Kemungkinan dari kehancuran sebagian meningkat > MELISSA mengaktifkan LOP OFF ➝ ★CALAMITY menjatuhkan material Serangan gabungan tahap 4 > GAUNTLETS KOTTO mengaktifkan efek khusus ➝ Melepaskan serangan DOUBLE DOWN tambahan |
“GYOH… OHHH!!”
Serangan dahsyat itu hanya berlangsung beberapa detik dan diakhiri secara telak dengan satu serangan terakhir oleh penyerang terkuat di tim kami: Elitia. Matanya seakan terbakar merah saat dia mengangkat pedang scarletnya ke atas dan meneriakkan:
“Oo Bunga es, bekukan musuhku dan menyebarlah. Blossom Blade!”
♦Status Saat Ini♦ > ELITIA mengaktifkan RED EYE ➝ Meningkatkan serangan dan mobilitas Memulai konsumsi sihir > ELITIA mengaktifkan BLOSSOM BLADE > SCARLET DANCE meningkatkan serangan dan menurunkan pertahanan > 24 tahap mengenai ★CALAMITY Serangan gabungan tahap 5 > ELITIA mengaktifkan serangan tambahan ➝ 6 tahap mengenai ★CALAMITY > Kombinasi serangan LOP, BLOSSOM, FIERCE DANCE, EARLY SUMMER RAIN ➝ Menghancurkan sebagian area tambahan dari armor ★CALAMITY > Melampaui batasan ATTACK SUPPORT 2 FORCE SHOT (FREEZE) diaktifkan 54 kali Serangan titik lemah |
Elitia melepaskan rentetan serangan yang menghujani kalajengking raksasa seperti kelopak dalam badai. Atribut es-nya meliuk-liuk melalui celah-celah di armor Calamity yang rusak, karena kekuatan serangan semakin kuat dan menurunkan suhu udara di sekitarnya ke suhu Arktik saat hal itu berkembang.
“…GYOH…OH…”
Calamity meronta-ronta saat es menghancurkan tubuhnya. Pelan tapi pasti, ratu kalajengking itu terjebak dalam penjara beku dan tidak bisa bergerak lagi.
♦Status Saat Ini♦ >★CALAMITY berkembang menjadi Freeze tingkat tiga Jatuh ke dalam status FROZEN PRISON > Status FROZEN PRISON membuat ★CALAMITY tidak mampu bertarung ➝ Mengalahkan 1 ★CALAMITY > SEMUA DEATH STLKERS di bawah perintah ★CALAMITY kehilangan keinginan untuk bertarung. |
Keributan pertempuran dan kehancuran di kejauhan seketika padam.
“……”
Theresia melihat ke arahku. Recovery Support telah diaktifkan sepanjang waktu dia berdiri di depanku, dan lukanya sudah terlihat sedikit tidak terlalu parah .
“Yeah… Ini sudah berakhir. Kita menang…”
“Arihito!!… Ahhh, kupikir kali ini kita pasti bakal mati!” Seru Misaki saat dia langsung terjun untuk memeluk sebelum orang lain bahkan bisa mendekat. Tidak ada bayangan keraguan dalam pikiranku bahwa Misaki telah mendobrak pintu dengan Wildcard Jester-nya dan memberi kami celah yang kami butuhkan untuk mengalahkan Calamity. Aku memutuskan bahwa, sekali ini saja, aku akan membiarkan dia melekat padaku selama dia suka.
♦Status Saat Ini♦ > BERSERK dan RED EYE ELITIA telah diakhiri dengan berakhirnya pertempuran > Statistik Elitia untuk sementara dikurangi |
“……!”
“Ellie!”
“…Kerja bagus. Kamu benar-benar sangat kuat.”
Igarashi dan Melissa berlari ke arah Elitia dan menangkapnya tepat saat dia akan kehilangan keseimbangan.
“…Kalian semua… jadi… terluka…”
“Ellie…?” Suzuna pergi untuk memeriksa Elitia, tetapi Theresia menyela sebelum dia bisa sampai di sana.
“…Theresia…”
“……”
Theresia mengulurkan tangan dan menepuk bahu Elitia beberapa kali. Elitia meletakkan tangannya yang gemetar di atas tangan Theresia dan memegangnya erat-erat, lalu berkata:
“Aku… aku tidak sekuat dirimu. Kau selalu ada di sisi Arihito, melindunginya, dan kami…”
Theresia tidak mengatakan apa-apa. Hanya sedikit yang bisa kami lihat dari wajahnya di balik topeng itu tidak menunjukkan ekspresi apa pun. Tapi aku tahu dia peduli pada Elitia. Seolah membuktikannya, dia mengambil tangan Elitia di antara kedua tangannya dan meremasnya kembali.
“…Snff… hiks…”
Elitia membenamkan wajahnya di tangan itu dan menangis. Kami menang, dan semua masih hidup untuk menceritakan kisah itu. Hanya kali ini, kami memiliki bekas luka pertempuran untuk membuktikannya. Kami telah melewati Distrik Enam dan langsung datang ke Distrik Lima. Guild Saviors dan senjata yang mereka siapkan di fondasi kota membantu kami membuat monster itu bertekuk lutut, tetapi Calamity telah menghancurkan dinding dan jalan-jalan di koridor saat ia jatuh ke dalam lubang, memastikan itu tidak akan pernah bisa digunakan lagi.
“Arihito, itu menjatuhkan sebuah kotak!”
Aku menganggap itu berarti kami benar-benar telah mengalahkan kalajengking, bahkan jika itu hanya terperangkap di es. Sebuah Kotak Hitam kecil tergeletak di tanah dekat dengan bibir lubang. Misaki mengambilnya dan membawanya.
“Itu penemuan yang luar biasa, tetapi kami tidak mengalahkan yang satu ini sendirian. Mari kita bicarakan dengan Kozelka dan timnya dan putuskan apa yang harus dilakukan.”
“Tentu! Oh, sepertinya mereka sedang berjalan kearah sini sekarang.”
Khosrow melompat dari pendobrak saat Kozelka dan rekan ketiga mereka—seorang wanita bernama Nayuta, menurut lisensiku—berjalan untuk menemui kami.
“Atobe-san, kami harus melanjutkan untuk memusnahkan Death Stalker yang tersisa. Kamu dan timmu memberikan bantuan yang luar biasa kepada kami. Meskipun demikian, Kupikir kalian semua pasti kelelahan.”
“Namaku Nayuta Houjou. Aku adalah Kapten Naga Kelas Tiga yang ditugaskan pada resimen Guild Saviors Distrik Lima. Izinkan diriku untuk mengawal kalian melalui kota ke lokasi yang lebih aman untuk menghindari lokasi-lokasi pertempuran aktif.
“Terima kasih, itu akan sangat membantu,” Kataku. “Aku ingin terus membantu misi, tetapi aku tidak dapat menyangkal bahwa kami semua cukup menghabiskan...”
Perkenalannya selesai, Nayuta menatap tajam ke arah Theresia. Dia pasti menyadari Theresia telah menggunakan skill yang sama dengannya.
“Aku sendiri tidak bisa mengoperasikan kedua senjata itu sekaligus… Kami tidak akan pernah bisa menaklukkan Calamity tanpa bantuan wanita muda ini. Aku ingin menyampaikan rasa terima kasihku yang paling tulus.”
“Aku yakin Theresia senang mendengarmu berkata begitu. Dia seorang Seeker yang gagah berani; Aku sangat bangga memanggilnya temanku.”
Nayuta mengangguk dan mengulurkan tangan kanannya. Aku menyambutnya, dan senyum hangat menyebar di wajahnya. Dia tampak sangat dewasa untuk seseorang yang kurasa harus lebih muda dari diriku. “…Elitia-san, pedangmu itu hanya boleh digunakan setelah semua kondisi yang tepat terpenuhi. Sungguh mengherankan jika kamu bisa bersaing dengan kekuatannya di levelmu… Untuk menggunakannya dengan efek yang menghancurkan membutuhkan tingkat penguasaan yang sangat langka.”
“…Tapi… hanya itu yang aku punya…”
“Ellie tahu apa yang dia lakukan. Dia menyelamatkan kita berkali-kali dengan pedang ini… Ini mungkin senjata yang mengerikan, tapi dia bisa mengendalikannya…!”
Aku tidak percaya Elitia hanya “bertarung” dengan kekuatan pedangnya. Suzuna merasakan hal yang sama dan memberitahu Kozelka dengan tegas. Kozelka menempatkan tangannya ke gagang pedangnya sendiri dan tampak mempertimbangkan sesuatu sejenak, lalu dia menundukkan kepalanya ke arah Elitia dan berkata:
“Aku minta maaf; Aku seharusnya tidak menegurmu berdasarkan asumsiku sendiri. Kalian semua telah berhasil sejauh ini dengan mengalahkan musuhmu seperti yang kita saksikan beberapa saat yang lalu. Dan sekali lagi, kontribusimu di sini hari ini memastikan kemenangan melawan Calamity.”
“Disinilah Monster Bernama membeku sampai ke tulang... Apa yang akan terjadi?” Tanya Khosrow. “Diragukan itu akan berhasil terlalu jauh bahkan jika esnya mencair, tetapi kamu tidak perlu khawatir tentang itu dengan status Frozen Prison ini.”
“Kami tidak mengalahkannya sendiri; kami mendapat bantuan kalian dan menggunakan pencegat juga. Aku ingin menanyakan pendapatmu tentang cara membagi lootnya, termasuk kotak ini di sini,” Jawabku. Kami akan memanen hadiah sebenarnya dari Calamity, membeku seperti itu, belum lagi Kotak Hitam. Setidaknya itulah yang kupikirkan, tapi Kozelka hanya menggelengkan kepalanya.
Dan kemudian, dia melakukan sesuatu yang hampir tidak pernah aku lihat: Dia tersenyum. Aku tidak menyangka dia memiliki sisi lembut seperti itu. Namun, itu hanya berlangsung sesaat, dan tatapan tajam yang sudah biasa aku terima segera kembali ke matanya.
“Kau telah mencapai prestasi besar hanya beberapa jam setelah menginjakkan kaki di Distrik Lima. Tidak hanya itu, kau melampaui semua preseden yang ditetapkan oleh Advanced Seekers mana pun sebelum dirimu. Kuharap kau bisa merasa bangga akan hal itu. Itulah yang ingin aku lakukan sendiri, dengan izinmu.”
“Aku sudah lama tidak melihat salah satu Kotak Hitam itu, dan aku harus memberitahumu, ini membuatku bersemangat. Tapi itu semua milikmu. Dan jangan malu-malu; ambil semua material yang kau inginkan. ”
“…Tentu, kami akan menerimanya,” Kata Melissa. “Aku merasa monster yang satu ini akan memenuhi seluruh Repositoriku.”
Dia melihat ke arahku untuk meminta izin, tapi sepertinya tidak ada kebutuhan untuk cadangan; Kozelka mengangguk, dan Khosrow mengacungkan jempol kepada kami. Aku memberi isyarat bahwa itu baik-baik saja, dan Melissa menekan tombol Repositori pada behemoth yang membeku, memindahkannya.
“Jika mengalahkan Calamity melemahkan semua Death Stalker yang tersisa, kelompokmu akan dianugerahi sejumlah poin kontribusi tambahan yang telah ditentukan sebelumnya terhadap monster yang juga disingkirkan oleh Seeker lain,” Jelas Kozelka. “Harap diperhatikan bahwa ini hanya akan dihitung setelah semua pertempuran berhenti… Kalau begitu kami permisi. Khosrow, sudah waktunya kita pergi.”
“Aku pun setuju. Atobe, mari kita minum suatu hari nanti. Aku punya firasat aku akan suka menembak kau-tahu-apalah denganmu,” Kata Khosrow berpisah, lalu bersama Kozelka, dia naik ke kendaraan pendobrak. Dia mengarahkannya melalui putaran U yang cepat dan melaju kencang ke arah mereka berasal.
“Tuan, saya akan membawa kalian semua ke tempat yang aman. O serigala yang gagah berani, apakah kau masih memiliki kekuatan di dalam dirimu untuk membawa teman-temanmu?”
“Bow!”
“Kerjamu tadi bagus, Cion. Kau benar-benar membantu kami di sana.”
Cion duduk dengan antisipasi saat aku berjalan ke arahnya. Igarashi bergabung denganku dan mulai mengelusnya. Aku memutuskan akan lebih baik meninggalkan Igarashi dan Seraphina bersama Cion. Skenario terburuk, Seraphina akan mampu menangkis serangan yang datang dengan perisainya.
“Nah, Atobe-san… Aku telah mengatur lisensimu untuk melacak lokasiku. Aku akan memandumu melalui kota, jadi ikuti petunjukku,” Kata Nayuta kepada aku.
“Hah!”
♦Status Saat Ini♦ > NAYUTA mengaktifkan ROPE ACTION |
Nayuta melecutkan cambuk bercakar yang dia gantung di pinggangnya dan langsung beraksi. Berkali-kali, dia melecutkan cambuk ke depan untuk mendorongnya ke depan, gambaran akrobat sirkus turun di udara.
“Kau tahu, aku agak mengira dia mungkin menjadi pementas yang baik setelah aku melihat cambuk itu, tapi… bagaimana menurutmu?” Tanya Misaki.
“Cambuk, ya…?” Renung Igarashi. “Kurasa kau bisa melihat penjinak singa menggunakannya dalam pertunjukan mereka.”
“Aku hanya pernah bertemu Kapten Nayuta sekali sebelumnya, tapi aku yakin dia, pada kenyataannya, adalah anggota kelompok sirkus pra-reinkarnasi. Deduksi yang luar biasa, Misaki-san,” Kata Seraphina.
Kami berangkat mengikuti Nayuta saat kami mengobrol. Theresia memutuskan sendiri untuk duduk di pangkuanku; Aku sendiri tidak memiliki masalah dengan itu karena dia membutuhkan Recovery Supportku, tetapi itu sedikit canggung, mengingat betapa parahnya pakaiannya telah rusak. Sebuah luka besar di kain telah membuat bahunya benar-benar kelihatan.
“……”
Mungkin tidak menyadari keadaannya, Theresia dengan seenaknya berbalik menghadapku. Aku pun penasaran apakah kami bisa memperbaiki Hide and Seeknya— atau setidaknya itulah yang coba kufokuskan untuk mengalihkan pikiranku dari betapa berbahayanya pakaian tubuhnya untuk mengungkapkan sesuatu yang seharusnya tidak kulihat.
“Se-sebaiknya kau duduk diam. Aku tahu ini mungkin agak terlalu hangat, tapi bersabarlah…”
Aku menyampirkan jaketku di bahunya, menyalahkan diriku sendiri karena tidak memikirkan ini lebih awal.
“……”
“Hee-hee… Kau benar-benar ditutupi dengan jaket Atobe, Theresia.”
“Kau yang bicara, Kyouka. Aku berharap kau akan menambahkan sesuatu di atas tampilan suuuper bersemangat yang kau dapatkan untukmu,” Goda Misaki.
“Y-yah… tidak ada gunanya menjadi sadar diri tentang itu sekarang…,” Protes Igarashi.
“Arihito, apa menurutmu kita bisa memperbaiki pakaian Theresia?” Tanya Suzuna dengan prihatin. Saat Alphecca mulai menambah kecepatan, aku pun penasaran apakah kami bisa menemukan seorang profesional di Distrik Lima yang bisa melakukannya untuk kami —tapi saat itulah aku mendapat pesan pada lisensiku dari Madoka di markas Guild Savior.
Hai Arihito, salah satu Guild Savior, beri tahuku bahwa kalian semua berhasil dengan baik. Aku sangat lega. Aku juga mendengar Theresia terluka. Bagaimana kabarnya?
Kozelka pasti telah menulis pesan kepada Madoka dalam perjalanannya ke lokasi berikutnya. Aku secara mental berterima kasih padanya karena berpikir ke depan dan membuka pesan berikutnya:
Kita secara resmi telah diberikan cuti untuk tinggal di Distrik Lima untuk sementara waktu berkat semua kontribusi besarmu dalam pertempuran. Artinya kita bisa meminta pedagang dari distrik lain untuk datang ke sini juga.
Kalau begitu, kupikir sebaiknya Ceres dan Steiner datang dan menemui kami. Mungkin aku bisa meminta Luca dari Boutique Corleone untuk bergabung dengan kami setelah dia menyelesaikan setelan jasku juga. Akan sangat bagus jika Falma bisa membantu kami dengan Black Box, tapi kurasa itu akan tergantung pada apa yang terjadi dengan anak-anaknya.
Tapi yang lebih penting— yang paling penting, sebenarnya —izin untuk tinggal ini berarti satu hal.
“Elitia, mari kita bicarakan ini lagi nanti. Sudah waktunya kami menyelamatkan temanmu.”
“…Baiklah. Tapi untuk saat ini… aku hanya ingin kalian semua beristirahat. Theresia, kamu benar-benar…”
“……”
Elitia telah kehilangan sahabatnya, meninggalkan Brigade tempat dia dulu berada, dan dijuluki “Death Sword.” Namun, dia tidak pernah meninggalkan upayanya untuk menyelamatkan Rury. Dan sekarang kami semua berhasil sampai di sini. Tapi masih terlalu dini baginya untuk merayakannya. Untuk satu hal, kami tidak tahu apakah kami akan diizinkan untuk menjelajah ke labirin Distrik Lima. Semua labirin diberi peringkat dalam bintang, dan kami seharusnya menyerang hanya yang memiliki hingga tiga.
“Kita sudah mengalahkan satu Monster Bernama… Aku yakin mereka akan membiarkan kita masuk ke labirin di sini. Kami akan mendapatkan temanmu kembali, Ellie. Aku berjanji.”
“Terima kasih, Kyouka.”
Tekad Elitia sekuat biasanya, tapi aku bisa melihatnya mulai goyah. Mungkin semua kenangan kehilangan temannya dan pertempuran putus asa melawan Calamity telah menanamkan benih keraguan di benaknya. Kalau begitu, aku ingin mengatakan sesuatu—apa saja—yang mungkin bisa menghiburnya. Tapi saat aku melihat Elitia yang menatap ke kejauhan, tidak ada satu kata pun yang terlintas di pikiranku.
TL: Drago EDITOR: Drago Isekai | ||
<<-PREV | TOC | NEXT->> |